From heart to heart.......
Wahai hati yg penuh rasa, seandainya bisa aku ingin mengukir kalimat panjang tentang asa...
Tentang cinta, kasih sayang, kecewa dan bahagia..
Tentang harapan, mimpi, dan sebuah keputusan....
- UNKNOWN -
Pernah gak kalian ngerasa kecewa saat apa yg diharapkan gak sesuai sama kenyataan? atau sedih saat cinta bertepuk sebelah tangan? hmm...atau sedih saat dikhianatin? Dan besok, lusa atau 1 tahun lagi, 100 tahun lg orang-orang yg pernah pergi dari hidup kita tiba2 datang lagi minta maaf, menyesal atau apalah... :)
Lanjutan dari postingan sebelumnya soal rasa, sebenarnya klo dari sekian banyak buku atau pun quotes2 motivasi yg pernha saya baca inti dari rasa itu adalah "Ketulusan" , siapa sih yg berhak untuk membatasi rasa? Ngelarang orang jatuh cinta? atau maksa orag utk ninggalin sesuatu?? Pastinya gak ada satu orang pun yg berhak untuk itu.
Klo kata para motivator dan salah satu kutipan kata-kata dari mother theresa sih "Apapun yg kamu lakukan dengan cinta dan dari hati, maka akan kembali kepadamu dlm bentuk yg sama". Sebenernya cuma soal waktu aja selama niat kita dari awal memang tulus, tapi ya balik lagi kita harus sabar..barrr....barrr dan ekstraaaaa sabarr, karena pasti akan bnyk salah paham dan ngelewatin fase-fase rumit, sebesar perasaan tulus itu sebesar itu juga proses yg hrs dilewatin untuk bener2 tau mn yg tulus dan enggak.
Kadang kita memilih untuk meninggalkan sesuatu gak selamanya karena alasan kita benci, atau udh gak nyaman lagi tapi justru karena kita terlalu sayang dan kita gak mau karena beberapa hal yg bikin kita sakit akhirnya nanti akan meninggalkan kesan yg buruk, memilih untuk meninggalkan dg harapan semua nya akan lebih baik dan org yg ditinggalkan bisa mendapatkan sesuatu yg jauh lbh baik biar sama2 berproses.
Dan bisa sam2 tau mana yg bener dan salah....
Hidup itu selalu mengedepankan "CARA", cara yg dimaksud disini bukan cuma sekedar cara kita dlm menjalani hidup tapi juga cara kita bersikap dan berpikir tentang org lain, saling menghargai , saling menghormati, saling mengerti... gak ada masalah yg gak selesai klo kita mau berkomunikasi, asalkan masing-masing orang terbuka dan mau menyadari kesalahan masing2 dan berubah jadi lebih baik...
Kata om dedy di bukunya "Hati-hati terhadap pengulangan" disini saya menyimpulkan sesuatu bahwa apapun yg dilakukan secara berulang pasti akan menimbulkan bekas dan kesan, tinggal apa yg mau kita ulang.. Kesan yg baikkah ? atau kesan yg buruk? Mungkin sekali, dua kali pengulangan itu masih gak jadi mslh tapi klo udah 3 sampai 5 kali pengulangan negaif dilakukan sekalipun bisa dimaafkan tapi akan membekas yg nantinya akan berpengaruh untuk sebuah hubungan ke depannya seolah-olah sudah ada tembok kekhawatiran akan terjadi perulangan yg sama, dan butuh waktu serta perubahan yg luar biasa utk menghancurkan tembok kekhawatiran itu...
So, the last word that i can say " Ketulusan itu akan selalu berbuah manis, keputusan utk meniggalkan sesuatu yg kita sayang terkadang bukan akhir tapi justru awal dari sebuah proses yg Tuhan berikan untuk menunjukkan ketulusan itu sendiri, berbuatlah baik dengan sebaik-baiknya niat.. Karena Tuhan gak pernah mau berhutang, semua akan terbalas.. Yang baik akn tetap baik "
*I'll be looking at my windows, singing adelaide sky to became enough to remember