Pages

Minggu, 22 Desember 2013

"Friendship before Marriage"

Hallo..Hollaa...Haiii Desemberrrrrrrrrrrrr!! ^^

Alhamdulillah masih diberikan jatah kontrak di dunia sama Allah bisa menikmati berbagai cerita di tahun 2013, bisa belajar banyak hal juga ditahun ini dan mendapatkan banyak cinta juga ditahun ini. Maka Nikmat Tuhan Mu yang Mana Lagikah yang Engkau DUSTAKAN? :)

Terlalu banyak sebenernya kalau mau dirangkau semua cerita dari bulan Januari - Desember, but let's make it short :)
Di awali dari awal tahun yang sulit sampe pertengahan tahun dan dikasih ujian sakit sama Allah, ngerasain betapa beratnya untuk ngelakuin banyak hal bahkan sempet sedih bgt karena buat sujud shalat pun sulit. Hikmah terbesar selama beberapa bulan sakit ditahun ini adalah betapa nikmatnya salah satu nikmat Allah yang sering kita lalaikan berupa nikmat sehat. Mau kerja susah, kuliah susah, buat ibadah pun susah. Sejak saat itu gw ngerasa bahwa kesehatan itu sangat penting dan mesti bgt dijaga, beribadah lah yang maksimal, bekerjalah yg maksimal, belajarlah yang maksimal. Tapi hebatnya Allah itu adalah Allah gak pernah ingkar sama janji-Nya bahwa dari setiap kesulitan Allah selalu berikan kebahagian seandainya kita bertahan,bersabar dan bersyukur. Inti dari hidup ini adalah penerimaan sebagai bentuk syukur,memperbaiki diri sebagai hasil dari sebuah proses, dan bertahan sebagai bentuk dari sabar dan ikhlas. Setelah beberapa bulan sakit akhirnya Allah dengan segala kemurahan-Nya memberikan kembali nikmat sehat bahkan kali ini nikmat-Nya ditambah dengan kehadiran seorang sahabat sekaligus saudara yang dipostingan sebelumnya udah pernah gw ceritain sekilas. 

Sepanjang perjalanan hidup gw, ada banyak orang yang datang dan juga berlalu. Ada yang pergi dengan meninggalkan kenangan-kenangan terbaik, ada juga yang pergi dengan meninggalkan bekas luka yang membuat gw pribadi belajar dalam hal menahan sakit dan menginstropeksi diri untuk lebih baik lagi. Punya sahabat yang all in one dan gak berkategori itu sulit. Gw punya banyak banget sahabat, perantara Allah untuk nunjukin betapa sayangnya Allah sama gw, ada sahabat yang enak banget buat diajak ngobrol soal masa depan, ada sahabat yang tau banget perjalanan hidup gw dari jaman SMP yang jg tau baik buruknya gw tapi tetep stay sampe saat ini, ada sahabat yg seru diajak sharing soal keluarga, ada juga sahabat yang seru diajakin ngobrol soal hobi-hobi gw...soal kerjaan, ada sahabat yg seru diajak ngomin soal mimpi dan optimis kalo kita bakal sukses bareng-bareng, and in the end ada sahabat yang seru buat diajak ngobrolin semua hal yang udah gw sebutin diatas.I called them Sahabat all in one

Sebelumnya gw pernah punya sahabat yang laur biasa sekali, sahabat yang udah bikin hidup gw berubah dan jadi perantara Allah buat mengubah takdir gw yang semula hampir stuck di kota kelahiran gw yang entah bakal gimana nasib hidup gw seandainya gw masih terdampar dikota sejuta pelajaran hidup itu :). But now we must separated, but in our heart i believe that we still care for each other. Gw percaya meskipun 1 detik dia pasti pernah inget betapa serunya kita dulu waktu bareng-bareng, talk everything in bed before we sleep, berjuang bareng-bareng waktu di Bandung, dan banyakkkkkkk banget hal-hal lain yang sering kita lakuin bareng. At least yang terekam dalam benak gw saat ini adalah dia pernah bahwa "Kita itu satu Line" mau dipisahin kayak gimana juga kita itu udah seperti keluarga yang tetep gak bisa dipisahin. Apapun yang terjadi saat ini ya mungkin memang ini yang terbaik, bukan soal benar atau salah, bukan soal siapa yang pergi dan siapa yang ditinggalkan.Tapi ya memang sudah waktunya masing-masing dari kita membuat cerita sendiri-sendiri sebelum mungkin suatu saat nanti kita bisa balik lagi di "Line" kita bareng-bareng. Yang paling penting buat gw saat ini adalah bisa ngeliat sahabat-sahabat gw bahagia, itu udah lebih dari cukup. Bahagia sama apa yang dia pilih, bahagia sama kehidupan yang dia jalanin. Katanya kalo kita lagi kangen sama seseorang siapa pun itu hal terbaik yang sebaiknya kita lakukan adalah mendoakannya, dan gw jg selalu berdoa buat semua sahabat-sahabat gw.... :)

Kalo kata pepatah "hilang satu tumbuh seribu, ada yang pergi pasti ada yang datang" dan kalo kata agietia gak ada orang yg sendirian di dunia ini :)
Setelah hampir 2 tahun terakhir gw ngerasa kehilangan salah satu sahabat terbaik gw, finally Allah mengirimkan satu lagi hadiah terbaik di tahun ini buat gw. Sahabat all in one, Saudara meskipun gak sedarah. Udah hampir 3 bulan terakhir ini kita tinggal bareng, semenjak sahabat gw ini diterima kerja disekitaran tebet. Kalimat yang paling sering nempel di kepala gw semenjak tinggal bareng sahabat gw ini adalah "Ini cara Allah untuk kita latihan ngerasain rasanya tinggal seatap dan satu kasur sama orang yang rambutnya memang sama-sama hitam tapi hati nya kita gak pernah tau". Selama ini mungkin bukan cuma gw tapi kita semua pasti pernah ngerasa jengkel, marah, sebel dan gak sepaham sm sahabat kita, orang tua kita atau pun pasangan hidup kita. Ya jelas lah, karena kita 2 manusia berbeda yang punya pendapat masing-masing. Selama 3 bulan ini ada satu hal yang penting banget, yang bikin gw gak tahan buat berbagi disini. "Yang membuat sebuah hubungan apa pun jenis hubungan itu dapat bertahan bukan karena tidak adanya perbedaan, bukan karena tidak adanya perselisihan, bukan karena tidak adanya pertengkaran tapi karena adanya kata bertahan dan penerimaan terhadap semua perbedaan,semua perselisihan dan semua pertengkaran".


Klo dulu waktu di Bandung gw sama sahabat gw memang punya intensitas ketemu yang hampir seharian tapi kita gak tinggal bareng dan lumayan bayak jg waktu yang gak kita habisin bareng-bareng. Beda sama cerita sahabatan gw yang sekarang, karena kali ini kita bener-bener ALL DAY bareng, kecuali kalo lagi sama-sama kerja ditempat masing-masing tentunya. 3 Bulan tinggal bareng bukan tanpa berantem yang heboh dan bete-bete'an. Bisa dibilang lumayan sering juga malah waktu diawal-awal buat nyatuin 2 kepala yang berasal dari latar belakang yang bedanya 360 derajat. That's why judul postingan ini adalah "Friendship before Marriage"! Eits jgn salah paham dulu...judulnya begitu bukan berarti gw mau nikah sm sahabat gw ini, fyi sahabat gw ini perempuan loh gak mungkin jg kan gw tinggal sekamar sama cowok -..-
Maksud dari judul postingan ini "Friendship before Marriage" adalah kurang lebih nantinya kehidupan pernikahan yang akan gw jalani ya sepertinya..bukan cuma gw sih tapi kita semua. Menikah adalah komitmen seumur hidup dimana kita memutuskan untuk memilih seseorang yang nantinya akan nemenin kita ngelewatin seluruh hidup kita, mulai dari tau aslinya kita yang ternyata tukang kentut, gampang emosi, bawel, suka salah pake kaos kaki, punya tompel diperut dan masiiiiihhhhh banyak lagi sebenernya kekurangan-kekurangan yang orang lain gak tau tentang diri kita. Ini kenapa gw selalu ngerasa sepertinya sebentar lagi gw akan memasuki fase "Pernikahan" dan inilah ajang latihan gw dengan tinggal sekamar bareng sahabat kesayangan gw ini. Menikah itu bukan cuma soal menyempurnakan setengah agama, bukan cuma soal status sosial yang nantinya kalo ada undangan ditulis "Untuk .... dan pasangan" atau bukan cuma soal "Cinta" semata, tapi masih banyaaakkkkkk sekali persiapan,pertimbangan,dan konsekuensi yang nantinya harus siap untuk kita terima dan kita kita komunikasikan saat menikah. Kenapa lagi-lai didalam Al Quran termasuk dalam "mencintai" pun Allah sudah atur? Kenapa Allah selalu menganjurkan kita untuk mencintai apapun termasuk pasangan kita kelak karena Allah? Karena sesungguhnya di dunia ini gak ada yang abadi termasuk perasaan kita, hati itu gampang sekali terbolak balik dan lebih gampang lagi apabila pemiliknya yang membolak-balikkan yaitu Allah SWT. That's why ada doa nya agar kita senantiasa ditetapkan hatinya oleh Allah. Fenomena diumur segini yang ngeliat banyak banget pasangan yang menikah dalam waktu yang supeeerrrr short bikin gw shockkkkkkk berat. Belum lagi kebanyakan temen-temen gw yang galau menanti imam idamannya dan berharap segera dipertemukan :| . Mungkin karena gw juga berasal dari keluarga yang broken home makanya gw lebih cenderung berhati-hati untuk permsalahan yang satu ini, dan gw jg bukan berarti menyalahkan mereka yang memutuskan untuk menikah di usia dini. Karena memang didalam islam juga sudah dikatakan "Apabila engkau sudah merasa sanggup untuk menikah,maka menikahlah". Sebenernya klo kita perhatiin lagi disitu Allah mengembalikan kepada kita karena kita yang pada akhirnya memutuskan sudah merasa sanggup atau belum, dan kata-kata "Sanggup" disitu sesungguhnya bukan cuma sanggup secara materi ataupun secara usia, tapi justru lebih kepada kesanggupan kita untuk menirma segala hal yang nantinya akan kita temukan dalam berumah tangga.Lewat postingan ini sebenernya gw cuma mau berpesan kepada siapapun yang nyasar di blog ini dan gak sengaja baca tulisan yang super panjang dan muter-muter gak jelas ini, bahwa dalam hidup yang serba memilih ini satu-satunya yang bisa membuat segala hal terkondisikan dengan dan setiap hubungan berjalan dengan baik adalah KOMUNIKASI dan PENERIMAAN alias sadar bahwa gak ada yang sempurna di dunia ini. Klo memang kita masih bisa bertahan dengan kekurangannya ya komunikasikan, kalau pun tidak tetap komunikasikan agar tidak ada salah paham dan tidak ada yang berasumsi sehingga akhirnya menyakiti salah satu pihak atau bahkan keduanya :).

Ahhaahhaa.. waaaaaaaaaaaaaaahhhhhhh panjang sekali postingan kali ini!!!! Semoga bermanfaat khususnya buat saya pribadai dan buat siapa pun yang mungkin saat ini sedang merasa kehilangan atau sedang bermasalah terhadap orang-orang terdekat. Have  a nice weekend pals :D