Pages

Minggu, 20 Juli 2014

Hello My Soul, how long you go without me?

Hello readers, we meet again. Kali ini ada cerita penting yang sangat sayang untuk tidak dibagikan. Bahkan sebelum memulai tulisan ini pun ada energi tenang yang bisa dirasakan. Sebenanya udah dari minggu lalu saya ingin membagikan ceita penting ini disini, tapi tenyata memang butuh #SejenakHening juga untuk menyelesaikan tulisan ini. ^^

Sebelum bikin postingan ini hal pertama yang saya lakukan adalah googling untuk mencari salah satu lagu dari bobby mcferrin yang kemarin sempat digunakan saat "mengheningkan jiwa sejenak"  bersama teman-teman SukhaCita di #KelasSejenakHening. Kenapa saya sebegitu niatnya mencari lagu tersebut ? Karena saat membagikan apa yang saya dapatkan kemarin di blog ini saya pun ingin mengulang kembali moment terbaik dimana saya menemukan kembali jiwa yang selama ini entah mengembara ke berapa banyak tempat tanpa diiringi oleh raga saya. Eits jangan salah paham saya bukannya kehilangan ruh ya :p



13 Juli 2014, Finally saya berhasil menemui tersangka yang membuat saya termotivasi untuk menargetkan menerbitkan sebuah buku tahun depan. Tersangka yang membuat saya sadar bahwa kita hidup saat ini, kini. Tersangka yang membuat sedikit kekhawatiran saya akan masa lalu dan masa depan perlahan-lahan terkikis dan berproses untuk segera habis, insya allah. Tersangka tersebut adalah Adjie Silarus. Untuk pertama kali nya saya merasa berbicara dengan seseorang secara langsung lewat sebuah tulisan, tulisan yang tulus dan disampaikan secara jujur. Tulisan yang begitu terasa menjadi bagian hidup dari penulisnya sehingga ketika membacanya saya merasa sosok penulis itu benar-benar hadir, sebagai seseorang yang sedang tersenyum menasehati tanpa menggurui, ia berbagi proses hidup yang ia lewati secara tulus. Penasaran mau merasakan hal yang sama ? Silahkan baca buku ini. Sungguh ini bukan promo, karena Mas Adjie tidak memberikan buku ini secara gratis terhadap saya apalagi saya dibayar untuk bikin tulisan ini, sama sekali tidak. Seperti yang Mas Adjie bilang tolong bagikan apabila bermanfaat kepada siapa pun, dan pinjamkan buku ini, karena menurut saya semua orang butuh #SejenakHening gak peduli apapun gender dan berapa pun usianya :)





Okay dari tadi saya selalu mengulang-ulang kata #SejenakHening, apa sih seseungguhnya #SejenakHening itu? #SejenakHening adalah sebuah proses berdiam diri dengan memfokuskan pikiran kita terhadap tarikan nafas tanpa memikirkan hal lain baik itu masa lalu maupun masa depan. Pertemuan saya dengan #SejenakHening berawal dari rasa takut yang sudah tidak bisa ditolerir lagi, saya begitu takut akan masa lalu dan begitu khawatir terhaap masa depan. Saya begitu cemas memikikan pepisahan dan kehilangan, saya sering kali tidak merasa siap tehadap hal-hal baru. Dan kali ini perasaan itu sangat mengganggu sehingga mengacaukan fokus saya terhadap hal-hal yang justru sedang tejadi saat ini . Kehidupan saya yang ditakdirkan bak roller coster membuat saya tetarik untuk mencari tahu bagaimana cara untuk menjadi bahagia secara utuh, islam pun menjawabnya dengan menyebutkan didalam Al-Qur'an bahwa kunci kebahagiaan adalah ikhlas dan syukur. Puluhan buku saya baca yang berkaitan dengan dua kata tersebut, saya pun menjadi begitu aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan di masjid, but honestly dari sekian banyak penceramah maupun motivator yang sering kali menyampaikan ilmu-ilmu terkait dua hal ini saya masih belum mampu menemukan bagaimana cara paling konkrit untuk mendamaikan hati dan melatih ikhlas dan sabar.  Kebanyakaan dari apa yang mereka sampaikan telalu teoritis menurut saya, untuk sesaat mungkin begitu mengena di hati namun ketika tejadi sesuatu yang mengharuskan kita untuk menginga-ingat teori tentang sabar dan ikhlas seringkali kita gagal mengingat apalagi mempraktekkannya. Setiap orang pasti punya masa lalu, dan beruntunglah bagi mereka yang memiliki masa lalu yang indah untuk dikenang atau beruntunglah bagi mereka yang mampu mengendalikan kenangan buruk di masa lalu sehingga tidak teseret-seret di masa kini. Sedangkan yang menjadi masalah adalah bagi mereka yang sulit melepaskan diri dari bayangan masa lalu nya dan lebih parahnya lagi mereka pun khawatir tehadap apa-apa yang belum terjadi. Saya termasuk salah satu orang yang beruntung karena tepilih mengikuti #KelasSejenakHening minggu lalu dengan bayaran sesukanya, karena biasanya untuk mengikuti kelas ini dikenakan biaya yang cukup lumayan but i think its worth kok meskipun buat mahasiswa pasti berat banget untuk mengeluarkan budget segitu hihihiiii (*pengalaman pribadi). Nah berikut ini saya akan sedikit kasih spoiler tentang apa aja yang kemarin saya dapatkan di #KelasSejenakHening karena saya begitu beharap nantinya kita bisa bikin komunitas yang bisa ketemu rutin per-2 minggu sekali mungkin untuk sharing dan #SejenakHening bareng-bareng, karena kalau kata Mas Ivan Deva penting untuk memilih inner circle kita, sering kali kita merasa bahwa sebenarnya kita sudah tau solusi dari permasalahan yang kita hadapi tapi yang kita butuhkan adalah seseorang yang rela menghadirkan jiwanya untuk mendengarkan dengan tulus dan memberikan senyuman kepada kita untuk menyatakan secara tersirat bahwa kita sanggup melewati segalanya. Kalau kata Mas Ivan, ketika kita menghadirkan jiwa kita secara utuh untuk mendengarkan sesungguhnya seseoorang yang saat itu sedang bercerita dengan kita sudah mendapatkan solusi atas permasalahannya.  


Keseimbangan
Pelajaran pertama yang saya dapatkan di #KelasSejenakHening adalah tentang keseimbangan. Ketika kita mampu menyelaraskan pikiran kita maka kita akan mampu fokus terhadap apa yang sedang kita rasakan dan apa yang sedang terjadi. Sehingga kita tidak terlalu larut terhadap apa yang kita rasakan. Di sesi ini kami dilatih dengan beberapa gerakan yang kurang lebih mirip seperti latihan yoga. Let's be balance!

Jangan tergesa-gesa
Disesi ini kami dibeikan instuksi untuk menjumlahkan hasil akhir dari angka-angka yang ditampilkan di layar projector dengan ritme perpindahan yang begitu cepat kami pun menghitung dengan cepat dan ternyata hasil akhir dai penjumlahan kami meleset sangat jauh. Hikmah yang mampu kami ambil sesuai dengan apa yang disampaikan Mas Adjie adalah jangan tergesa-gesa tehadap segala sesuatu, jangan terlalu cepat merespon terhadap apa yang terjadi dan kita rasakan, misalnya ketika kita marah atau merasa sakit hati, atau ketika kita merasa sedih. Mas Adjie mengatakan bahwa saat ini kita difasilitasi untuk begitu cepat merespon, lihatlah seberapa cepat kita mampu memberikan respon di media sosial bahkan hanya melalui kedua jempol kita. Atau misalnya dengan mengupdate status di bbm terkait apa yang kita rasakan, begitu mudahkan?. So, jangan terburu-buru! :)

Sudahkah memeluk diri mu hari ini?
Ini adalah part favorit saya selama ada di sesi #KelasSejenakHening karena pada sesi ini saya kembali menemukan jiwa saya yang selama ini entah sudah pergi ke berapa banyak tempat tanpa diiingi raga saya. Pada sesi ini kita diinstuksikan untuk memejamkan mata, menarik nafas panjang lantas merentangkan tangan memeluk tubuh kita sendiri sambil diiringi oleh alunan musik commoon thread yang begitu menenangkan, saya seolah berada dibentangan alam yang luas dan begitu menyegarkan dan saya kembali menemukan diri saya, jiwa saya yang telihat begitu lusuh dan kusam karena suah begitu lama menghilang. Saat itu saya merasa begitu sedih dan saya baru sadar bahwa selama ini saya belum pernah memeluk diri saya sendiri secara sadar. Seringkali saya menantikan pelukan dari orang-orang tedekat ketika dalam keadaan tertekan dan lupa bahwa sesungguhnya jiwa kita pun butuh aga kita untuk hadir, menyadari bahwa kita terlalu lelah bekerja misalnya atau menyadari bahwa kita terlalu lama larut dalam kesedihan yang disebabkan oleh orang lain. Ya, jiwa kita patut dikasihani karena tanpa sadar kita sudah terlalu mengabaikannya. Kita telalu giat berkeja tanpa sadar bahwa kita sesungguhnya lelah, dengan alasan tuntutan kehidupan yang haus terpenuhi lah atau alasan bahwa kita senang menjalani pekerjaan kita sehingga kita tidak merasa lelah. Kita butuh #SejenakHening untuk berdialog dengan jiwa kita, tentang kesedihannya, kelelahannya, ketakutannya, keputus-asaannya dll karena dengan berdialog dengan jiwa kita, ketika semua perasaan itu hadir kita akan siap menghadapinya.

Bernafas 
Pada sesi ini lagi-lagi kami diinstruksikan untuk memejamkan mata dan duduk bersila dengan posisi salah satu kaki berada diatas paha. Selanjutnya kami diajak untuk belatih menggunakan pernafasan perut yang pastinya sudah sangat familiar bagi teman-teman yang pernah mengikuti latihan vocal atau berprofesi sebagai seorang singer. Kenapa pernafasan perut? Karena Mas Adjie bilang penafasan perut ini merupakan salah satu metode berrnafas terbaik. Dan yang terpenting adalah sesi ini merupakan sesi terpenting dari #SejenakHening karena pada sesi ini kita dilatih untuk menyadari nafas, lebih tepatnya menyadari bahwa kita sedang bernafas SAAT INI, KINI! Sehingga kita bukan lah hidup di masa lalu yang mungkin selama ini kita takuti atau kita juga bukan hidup di masa depan yang belum terjadi yang mungkin selama ini kita khawatirkan. Sehingga penting untuk menyadari NAFAS, bahwa kita benafas untuk saat ini,kini. Jadi, fokuslah terhadap apa yang kita jalani saat ini. Jangan telalu khawati tehadap apa-apa yang belum tejai maupun yang sudah terjadi. Lakukanlah yang terbaik untuk saat ini, kini, Karena kita tidak akan lagi kembali ke masa lalu dan masa depan pun kita belum tau akan sampai di depan atau tidak. Disesi lain Mas Ivan menambahkan bahwa dengan menyadai nafas banyak sekali hikmah yang  mampu kita ambil, diantaranya adalah saat menarik nafas lalu membuangnya selalu ada "jeda sebentar" hal tersebut mengajarkan kita untuk tidak terlalu terburu-buru terhadap segala sesuatu. Hikmah lainnya adalah dengan menyadari nafas adalah the power of giving, kita tidak bisa teus-terusan menarik nafas tanpa membuang nya kembali, hal ini mengajakankan kita untuk tidak hanya mendapatkan sesuatu tapi juga kita harus mengeluarkan atau memberi sesuatu. Dan salah satu hikmah terpenting dari menyadari nafas adalah ketika ada jeda saat kita bernafas kita benar-benar sadar bahwa nafas tesebut bisa saja tidak kembali kapan pun pemilik-Nya menghendaki dan hal ini mengajakan kita untuk bersyukur :)

Human Being vs Human doing
Petanyaan yang sangat saya ingat paa sesi ini dari Mas Adjie adalah "Apakah kita benar-benar manusia yang Tuhan ciptakan?" Apakah manusia yang Tuhan ciptakan adalah manusia yang dengan mudahnya menghujat orang lain saat sedang bekendara di jalan raya lantas tiba-tiba ada orang yang menyalip? atau apakah manusia itu adalah orang yang relamembunuh orang lain lantaran sakit hati? atau apakah manusia itu adalah korupto yang rela memakan hak orang lain? Apakah manusia adalah orrang yang dihatinya dipenuhi kebencian? *taik nafas*
Kita adalah manusia yang diciptakan dengan kebijaksanaan dan kebaikan-kebaikan didalamnya, namun seringkali karena terlalu tegesa-gesa merespon, seringkali karena kondisi pikiran kita tidak seimbang kita mematikan sisi-sisi kemanusiaan didalam diri kita, kebijaksanaan yang Tuhan titipkan dihati yang sering disebut nurani kita pun seringkali tiba-tiba menghilang ketika kita terburu-buru merespon. Saya merasa begitu tertampar ketika mendenga Mas Adjie menyampaikan hal tersebut, karena saat saya menghadiri #KelasSejenakHening minggu lalu saya membawa monster kebencian terhadap seseorang yang hingga saat ini sedang berusaha saya kikis. Mas Adjie bilang merasa marah itu wajar tandanya kita manusia, sekarang tinggal bagaimana mengelola asa marah itu dan yak, manusia itu berproses jadi jangan khawatir. Selama kita memiliki keinginan untuk merubahnya. Hal lain yang saya dapatkan pada materi human being vs human doing ini adalah kita seingkali lupa bahwa kita ini "manusia" yang seharusnya mampu menghasilkan sesuatu bukan hanya berfokus untuk mengerjakan sesuatu we are not human doing!  Jadi sisakan lah sejenak waktu untuk diri kita, untuk orang-orang yang kita cintai, untuk lingkungan sekitar kita. Arre you workaholic?  Coba inget-inget deh kapan teakhir kali bisa makan malam bareng keluarga full team sambil bercanda di meja makan? Atau kapan teakhir kali bisa duduk bareng orang kesayangan sambil ngobrolin banyak hal tanpa terganggu sama handphone, email deadline kerjaan, suara bising televisi atau justu teganggu sama pikirran kita sendiri yang gak tenang karena memikirkan banyak hal sehingga kita tidak mampu menghadirkan jiwa kita untuk menjadi pendenga yang baik ? :)

*note : sesungguhnya judul dai part ini bukanlah Human being vs Human doing melainkan Human being tidak sama dengan Human doing, dikarenakan saya tidak menemukan simbol tidak sama dengan di keyboad saya jadilah saya ubah sedikit judulnya. Maaf ya Mas Adjie hihi :)

Sepatu baja
Ah ini juga menjadi bagian favorit saya, cerita dari Mas Adjie yang ternyata merupakan pengalaman pribadi beliau. Berikut cuplikan ceritanya, pada suatu ketika terdapat seorang anak kecil yang kaki nya terluka oleh kerikil. Sambil perlahan-lahan diobati oleh ibunya anak tersebut berkata kepada ibu nya "Ibu, nanti kalau aku sudah besar aku akan membentangkan karpet merah disepanjang jalan yang akan aku lalui agar aku tidak lagi terluka karerna menginjak kerikil". Sang ibu menjawab "Anak ku, kamu tidak mungkin bisa membentangkan karpet disepanjang jalan yang kamu lalui, yang kamu bisa lakukan adalah memakai sepatu saat kamu berjalan agar apabila nanti kamu menginjak kerikil kaki mu tidak sampai terluka". :)
Hikmah yang bisa saya ambil dari cerita tersebut adalah kita tidak bisa mencegah rasa sakit agar ia tidak datang yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkan diri kita, sehingga kita tidak merasakan rrasa sakit itu.

Mindfullness
Pada sesi mindfullness ini Mas Adjie menjelaskan apa perbedaan dari bepikir positif dan Mindfullness, pada mindfullness kita diajarkan untuk berpikir seimbang, tidak terlalu positif namun juga tidak terlalu negatif. Hal ini bertujuan untuk meream ekspektasi kita dari setiap kemungkinan yang akan terjadi, karena segala sesuatu yang berlebihan itu sesungguhnya tidak baik juga bukan :p
Ketika kita diarahkan untuk terus-terusan berpikir positif saat kita tidak mampu menahan sesuatu yang ternyata terjadi diluar ekspektasi kita hal ini dikhawatirkan dapat membuat kita menjadi berpikir sangat negatif. 

Quote ?
Dear Mas Adjie, saya suka sekali sama quote yang ada diakhir slide yang Mas Adjie sampaikan sebagai resume dari pelatihan sesi pertama di #KelasSejenakHening, cuma saya lupa banget isi quotes nya apa.. Mungkin Mas Adjie berkenan share dengan leave comment dibawah hihi :D

7 Derap Cahaya
Khusus untuk materi 7 derap cahaya yang disampaikan oleh Mas Ivan Deva saya akan membuat postingan khusus untuk shaing tekait materi ini, karena lumayan seru dan panjang juga point-point nya ^^

Intuisi
Sebenarnya gak ada matei khusus yang membahas masalah ini, namun karena saya begitu exicted terhadap pelatihan yang diajarkan Mas Ivan di sesi menggambar dengan mata tertutup ini makanya saya bagikan sedikit pengalaman saya disini. Saat masuk ke dalam materi 7 Derap Cahaya ada satu sesi dimana kami semua yang mengikuti #KelasSejenakHening diberikan kertas gambar dan crayon serta satu penutup mata. Kami diminta untuk menggambar apa saja dengan posisi mata tertutup dan hasil nya LUAR BIASA saya begitu takjub dengan hasil gambar saya, karena saya mencoba untuk menggambar sebuah rumah yang menjadi mimpi saya selama ini dan saya mampu menggambarnya dengan mata tertutup ya meskipun tidak sempurna tapi garis-garisnya terhubung engan jelas dan komposisi nya pun beraturan. Insya Allah akan saya posting hasil gambar saya di postingan 7 Derap Cahaya. Hikmah yang dapat diambil dari pelatihan tersebut adalah sesuai yang disampaikan Mas Ivan bahwa kita seringkali takut terhadap hal-hal baru dalam hal ini kita begitu takut untuk menggambarr dengan mata tertutup, yang ternyata setelah dijalani hasilnya tidak seburuk yang kita pikirkan. Hikmah lainnya adalah ketika kita sudah berusaha mengerjakan sesuatu dengan sungguh-sungguh maka hasil akhirnya tinggal kita serahkan kepada yang mengatur segalanya. Hal tersebut merupakan salah satu point dari 7 Derap cahaya.
  
A-Z Syukur
Hmm sepetinya part ini akan lebih akan lebih baik kalau diceritakan sekaligus pada postingan 7 Derap Cahaya. Sooooo, see ya on next postingan yaa ^^



Sebenarnya masih teramat banyak yang mau saya share, karena saya merasakan begitu banyak manfaat dan besar sekali harapan saya banyak teman-teman yang juga bisa merasakan apa yang saya rasakan. Semoga Mas Adjie dan Mas Ivan berkenan untuk menindaklanjuti ide komunitas #SejenakHening yang pernah saya usulkan. Anyway kalau ada teman-teman yang tertarik mau tau soal #SejenakHening dan #KelasSejenakHening kalian bisa ngobrol langsung bareng Mas Adjie di @adjiesilarus dan Mas Ivan @ivandeva. 


*nb : Moohon maaf kalau banyak typo dihuruf R dan D karena tekendala keyboard yang agak bermasalah dikedua huruf tersebut *piss*